Dibulan 10 tahun 2023 ini, jadi bulan dengan pengeluaran yang paling wow, salah satu penyebabnya adalah karena pompa air. Sebenernya ini adalah masalah klasik yang sudah terjadi bertahun-tahun, karena akar masalahnya bukan pada pompa air atau sumber airnya, tapi pada listriknya. πΆ
Kalau teman-teman perhatikan, setiap alat elektronika pasti akan selalu mencantumkan tegangan yang dibutuhkan untuk bisa alat elektronika tersebut berjalan dengan normal, tepatnya untuk standar di indonesia sendiri berada disekitaran 220 Volt.
Namun, apa jadinya jika tegangan yang dialirkan ke rumah rekan-rekan dibawah 220 volt?
jika rekan-rekan perhatikan, seperti lampu misalnya, pasti akan meredup atau bahkan spaneng. atau jika alat elektronika tersebut terdapat motor untuk dapat beroperasi seperti kulkas atau AC, pasti kulkas/AC tersebut akan kesulitan untuk dingin.
Pun begitu dengan pompa air yang sempat saya singgung diawal. Sebagai informasi, saya menggunakan pompa jetpump 500watt untuk kebutuhan air sehari-sehari. Diawal awal saya sendiri belum sadar apa yang menyebabkan air dari pompa ini cukup kecil, hingga akhirnya saya coba cek tegangan listrik menggunakan multitester, hasilnya sangat luar biasa jeleknya.
Bayangkan jika standar elektronika mematok standar 220 volt, namun listrik dirumah naik turun dan sangat jarang sekali menyentuh angka 220 volt. Jika saya rata-ratakan mungkin tegangan ada disekitar 180 Volt saja, bahkan ketika malam, sering sekali menyentuh 170an dan tidak jarang hingga 160 volt, apesnya pernah 140 yang pasti ini akan merusak alat-alat elektronika jika dipaksakan.
Berangkat dari sini, beberapa tahun lalu akhirnya saya memutuskan membeli sebuah stabilizer dengan system relay dengan harga sekitar 800ribuan (saya lupa angka pastinya) dengan kapasitas 2000 VA dari prolink dengan bermodalkan ilmu kelistrikan yang sangat minim.
Namun tidak lama (saya lupa mungkin dibawah 1.5th), papan sirkuit terbakar karena tidak sanggup menghadapi jetpump featuring listrik yang ada. sempat cari-cari sparepart papan sirkuit, namun tidak ada yang jual, hingga akhirnya saya menelepon perusahaan penyedianya dan disepakati untuk membeli part yang saya inginkan seharga 300ribu rupiah, tidak lebih dari 6bulan, akhirnya terbakar lagi hingga akhirnya saya menyerah karena kalau harus beli part yang sama untuk yang kedua kalinya, sudah hampir setara 1 unit baru. π
Berbulan-bulan saya menghadapi listrik jelek ini dengan menggunakan LED voltmeter dengan cara memantau tegangan listrik, minimal listrik 200 Volt, baru saya berani menghidupkan pompa air hingga butuh berjam-jam untuk mengisi 500liter air dengan konsumsi listrik yang super boros.
Hingga akhirnya bertemulah titik dimana listrik beberapa hari sulit sekali mencapai 200, bahkan jika saya perhatikan berada diangka 170an volt saja, alhasil saya coba paksakan ketika listrik sesekali mencapai 190 volt, dengan kondisi ketika pompa start, tegangan langsung anjlok ke angka 170an. Air yang dihasilkan hanya sebesar buntut tikus, karena kepepet saya paksakan hingga air tidak keluar lagi karena putaran pompa semakin lemah. π₯΄
Stok air di torrent sangat sedikit, hanya cukup untuk wudhu dan aktifitas toilet. dan walhasil saya tidak mandi 2 hari. 1 hari saya ambil cuti karena saya tidak mungkin berangkat kerja dalam keadaan tidak mandi, dan 1 hari lagi saya ngoprek dan nunggu listrik bagus untuk menghidupkan pompa.
Menyerahlah saya kalau harus melototin π️π️ LED voltmeter berhari-hari demi bertemu listrik yang layak untuk menghidupkan pompa, ditengah kebingungan saya coba untuk browsing-browsing apa yang salah dengan stabilizer sebelumnya hingga 2kali terbakar.
Dibeberapa artikel yang saya baca, ternyata ada hal kritis yang saya lewatkan yaitu penggunaan baiknya jangan lebih dari 60% kapasitas stabilizer, karena selain kapasitas yang tertulis bisa jadi lebih rendah, ada faktor lain dari perangkat elektronikanya, misal : jika bearing pada pompa air sudah tidak cukup baik, ini biasanya sedikit banyaknya akan menghambat putaran yang tentunya akan berpengaruh terhadap konsumsi listrik.
Akhirya dengan hitung-hitungan sederhana dan pertimbangan kinerja stabilizer akan cukup berat, dipilihlah stabilizer dengan kapasitas 5000 VA dengan system servo (dinamo) karena mengingat system relay yang membuat saya kapok.
Dari berbagai artikel review, saya terpikat dengan merk Toyosaki yang mengunggulkan dinamo servo dan gulungan tembaga/spull yang kuat dan tahan panas, walaupun indikator ampere dan output tegangan masih menggunakan system analog alias jarum, tapi ini tidak menjadikan halangan untuk saya pilih.
Akhirya beli online dengan harga sekitar 2,3juta, 2 hari kemudian paket segeda gaban sampai rumah, dengan berat yang saya sendiri tidak kuat angkat dalam waktu 10 detik. Sempat timbang stabilizer untuk kebutuhan membeli siku nantinya, yaitu sekitar 21 kg.
Iseng membuka bagian cover stabilizer untuk memvalidasi spull yang katanya kuat, ketika dilihat ternyata memang cukup meyakinkan, saya belum melihat spull setebal itu, stabilizer sebelumnya jauh sekali bedanya, bahkan jetpump juga kalah ukuran kawat tembaganya, sayangnya saya lupa foto, hanya ada foto ketika saya test tegangan output dari stabilizer sebelum fix dipasang
Ditengah kesibukan kerja, coba cari cari referensi skema pemasangan stabilizer, akhirnya dipilihlah pemasangan sebelum MCB. yaitu :
Meteran listrik ==> Stabilizer ==> MCB ==> Beban (elektronika)
karena sesuai kebutuhan, yaitu mengcover seisi rumah & juga karena saya ada niatan untuk membeli PC juga (fyi : saya membuat artikel ini menggunakan PC baru dengan kondisi listrik super stabil.. hahaha π€£π€£).
seperti rumah pada umumnya, MCB rata-rata ada diatas, dan kabel antara meteran ke MCB pasti tidak panjang, maka stabilizer berarti harus dekat MCB agar tidak terlalu banyak sambungan, PR berikutnya adalah membeli siku yang sanggup menahan beban 21 kg, tentu kalau hanya siku yang dijual matrial, pasti tidak kuat, akhirnya pakai siku yang biasa dipakai blower AC dengan paket baut tanam.
Hari libur tiba, akhirnya saya eksekusi pemasangan dengan pengalaman teknik yang sangat minim. Ukur-ukur dan angkat stabilizer dengan gagah berani πͺπͺ sambil setelahnya berasa mau pingsan πdan akhirnya terpasanglah stabilizer yang cantik ini.
Sebagai perangkat tambahan, saya pasang kembali LED voltmeter sebelumnya agar tidak mubazir dan memang saya butuh juga, karena jarum stabilizernya cukup lumayan kecil untuk saya yang matanya sudah minus π€. Angka yang tertera pada LED voltmeter adalah 220 volt, ada bagian digital yang tidak nampak karena memang termakan usia.
setelah rumah dialiri listrik sesuai spesifikasi elektronika, sangat berbeda sekali rasanya. misal :
- lampu menjadi lebih terang π‘
- kipas angin berputar dengan semangat π
- kulkas sudah tidak bergidig karena tegangan turun dan lebih cepat dingin
- dan yang pasti jetpump putarannya sangat halus dan kencang, yang efeknya debit air kembali ke seharusnya. π♂️π♂️
Beberapa catatan yang mungkin saya bisa sampaikan :
- ketika listrik anjlok turun dalam waktu tiba-tiba, stabilizer akan mengeluarkan suara berbeda dari biasanya, tidak keras tapi cukup terdengar, ini mungkin karena putaran servo yang berusaha menambal defisit tegangan
- Pun dengan penggunaan listrik yang menyerap ampere besar, stabilizer akan berusahan menambal defisit tegangan yang tiba-tiba turun karenanya
- Dalam keadaan listrik stabil (tidak naik turun) namun dibawah 220, stabilizer hampir tidak mengeluarkan sama sekali suara ketika menambal tegangan.
- Jika suhu dalam stabilizer menyentuh angka tertentu, kipas pendingin akan hidup dan otomatis mati jika suhu telah turun, kalau tidak salah dimanual book, batasan suhu 50 derajat, cmiiw.
- Koneksi listrik menggunakan MCB antara sumber listrik dengan alat elektronik yang memakan daya besar, agar terhindar konsleting, walapun dalam hal ini stabilizer/rumah sudah dilengkapi perlindungan MCB. contoh : untuk start/stop jetpump saya menggunakan MCB, agar ketika terjadi konsleting pada jetpump (krn sudah tua juga), tidak membuat MCB utama rumah turun yang mempengaruhi seisi rumah.
- Tegangan terendah yang saya terima dari stabilizer adalah 210 Volt, dan biasanya ini terjadi karena listrik sedang turun jauh dan hampir mendekati limit range terendah (160 volt, cmiiw saya lupa.. hehe, bisa baca di spec product), dengan kondisi stabilizer mengeluarkan suara khas servo dan hanya dalam waktu tidak lama sampai input listrik menjauh dari limit terendah.
Untuk rekan-rekan yang ingin beli bisa melipir tokopedia melalui link berikut ya, tentunya link tersebut memang benar sudah saya riset, lakukan pembelian, pemasangan produk dirumah dan review asli di blog ini. (btw : link dibawah affiliate saya π€)