Jangan Anggap Remeh Kebohongan, Ini Dampaknya
Minggu, 05 Februari 2017
Pengalaman
Ini sih pembahasan yang sudah mainstream banget, tapi apa salahnya sekedar mengingatkan kembali apa dampak jika seseorang melakukan kebohongan. Kepercayaan itu ibarat gelas kaca, dan kebohongan itu adalah sesuatu/tindakan yang akan sangat mudah menghancurkan gelas kaca tadi. Kalaupun gelas kaca tadi sudah pernah dihancurkan oleh kebohongan dan diperbaiki dengan menyatukan pecahan-pecahan kaca tadi dengan lem, pasti gelas kaca tadi tetap tidak akan kembali seperti semula. Maka sebelum pembaca melakukan kebohongan, pembaca harus sudah tau konsekuensi yang akan diterima jika kebohongan tersebut terungkap.
Hidup Tidak Tenang
setelah seseorang melakukan kebohongan, pasti ia akan berusaha sekuat mungkin agar kebohongan tersebut tetap tertata rapih dengan menyembunyikannya dari kenyataan. Biasanya ketika sese
orang menyembunyikan kebohongan tersebut, ia akan mengeluarkan kebohongan selanjutnya. ketika ia menutupi kebohongan dengan kebohongan, kehidupannya akan semakin rumit, ia jadi tidak bisa membedakan yang mana kenyataan dan yang mana kebohongan, dan semakin lama ia akan semakin tidak tenang karena ia akan sering ketakutan kalau rentetan kebohongannya akan ketahuan orang lain.
Di Jauhi Dan Tidak Disenangi
sejak SD dulu kita sudah tahu bahwa manusia itu adalah mahluk yang tak bisa hidup sendiri, alias membutuhkan sosialisai dengan yang lainnya. Jika salah satu dari orang terdekat tersebut sudah pernah dibohongi dan ketahuan, maka siap-siaplah dijauhi dan tidak disenangi oleh semua orang, karena bukan tidak mungkin salah satu orang tersebut akan menyampaikannya pada orang disekitarnya.
Tidak Ada Lagi Pengakuan
manusia ketika melakukan sesuatu yang positif pasti ingin mendapatkan pengakuan dari orang sekitar atau mungkin dengan kata lain Apresiasi. Orang yang citra nya sudah melekat dengan kebohongan ketika melakukan suatu pencapain, tidak akan mendapatkan pengakuan/apresiasi dari orang disekitar, karena kepercayaan dan pemikiran orang disekitar sudah tertutupi oleh kebohongan yang pernah ia buat. "mungkin dia dapet prestasi itu dengan cara berbohong... ngapain juga diapresiasi.."
Menjadi Terbiasa Berbohong
ini point ini yang terpenting,.. ketika seseorang sudah merasa berhasil dengan kebohongan yang sebelumnya, pasti ia akan melakukan kebohongan selanjutnya demi meraih sesuatu. Bohong itu seperti candu, ketika candu itu tidak terasa efek menyakitkannya, malah membuat ia merasa terselamatkan, maka selamat datang di zona kebohongan yang akan sangat sulit dilepas.
Bohong itu seperti bom waktu, yang bisa kapan saja meledak. jika waktu yang tertera pada bom hanya sekian detik, bersiaplah dalam beberapa detik kemudian hidup akan hancur. jika waktu yang tertera pada bom waktu sekian jam/hari/bulan/tahun, maka bersiaplah impian dan kehidupan yang sudah dibangun dalam waktu jam/hari/bulan/tahun tersebut akan hancur dan jangan harap bisa mengembalikannya.
Jangan rusak hubungan dengan teman, orang tua, pasangan hanya demi sebuah kebohongan. Rasa yang selama ini dibangun dengan orang-orang tersebut adalah aset yang tak ternilai harganya.